Cara Jitu Membuat Iklan Menarik yang Efektif Menarik Perhatian Pelanggan

Tips Bisnis

| Tue, 29 July 2025, 12:36
Tips Bisnis
gania
5 min

Di tengah persaingan bisnis yang semakin padat, membuat iklan bukan lagi sekadar urusan tampil mencolok, melainkan soal menyampaikan pesan secara tajam, emosional, dan menggugah. Pelanggan modern tidak hanya melihat iklan, tapi memilah, menyaring, dan memutuskan mana yang pantas mendapat perhatian. Iklan yang menarik dan efektif harus mampu berbicara langsung kepada kebutuhan dan keinginan audiens.

Keberhasilan sebuah iklan ditentukan oleh kombinasi berbagai elemen, mulai dari strategi, isi pesan, visual, hingga pemahaman psikologis terhadap audiens yang ditargetkan. Untuk bisa mengeksekusinya dengan benar, pemahaman mengenai fungsi iklan bagi bisnis menjadi langkah awal yang tidak boleh dilewati.

 

Fungsi Iklan Bagi Bisnis

  1. Meningkatkan Visibilitas Produk
    Iklan memiliki peran utama sebagai jembatan pengenal antara produk dan pasar. Melalui iklan, sebuah bisnis dapat menampilkan keunggulan dan daya tarik produknya kepada segmen pasar yang relevan. Visibilitas ini sangat penting dalam menciptakan top of mind awareness, di mana merek akan lebih mudah diingat ketika pelanggan membutuhkan produk serupa. Konsistensi dalam beriklan juga memperbesar peluang agar produk dikenali bahkan oleh mereka yang belum pernah mencobanya.
     
  2. Membangun Citra dan Branding
    Selain memperkenalkan produk, iklan juga berfungsi membentuk citra merek di benak konsumen. Penyampaian pesan dengan gaya bahasa dan visualisasi yang ditampilkan dalam iklan menjadi alat pembentuk identitas brand. Misalnya, merek dengan citra premium akan menggunakan tone yang elegan dan visual yang eksklusif, sementara merek dengan citra dekat dan ramah akan memilih pendekatan visual yang hangat dan kasual. Iklan yang konsisten secara tone dan visual mampu menciptakan persepsi positif dan membedakan bisnis dari kompetitor.
     
  3. Meningkatkan Penjualan Secara Langsung
    Fungsi paling nyata dari iklan adalah mendongkrak penjualan. Ketika iklan dirancang secara efektif, maka peluang untuk menciptakan konversi langsung dari calon pelanggan akan meningkat. Melalui penawaran khusus, ajakan yang kuat, atau pemicu urgensi, iklan dapat mendorong audiens untuk segera melakukan pembelian. Terutama pada iklan berbasis kinerja seperti iklan digital berbayar, hasilnya bisa diukur secara konkret melalui klik, transaksi, atau leads yang masuk.
     
  4. Menjaga Eksistensi di Tengah Kompetisi
    Dalam pasar bisnis yang terus berubah, kehadiran brand di benak konsumen menjadi krusial. Iklan menjaga agar brand tetap relevan dan mampu bersaing dalam pasar yang terus berkembang. Merek yang berhenti beriklan berisiko digantikan oleh merek lain yang lebih aktif muncul di berbagai saluran komunikasi sehingga iklan menjadi pengingat rutin bahwa brand masih hadir dan terus berinovasi.
     
  5. Memberikan Edukasi tentang Produk
    Tidak semua produk mudah untuk dipahami. Beberapa memerlukan penjelasan tentang fungsi, cara kerja, manfaat tersembunyi, atau kelebihan dibandingkan produk sejenis. Dalam kasus seperti ini, iklan berfungsi sebagai media edukasi yang merangkum informasi teknis menjadi lebih mudah dicerna oleh target pasar. Edukasi melalui iklan juga membantu membangun kepercayaan, karena pelanggan merasa dilibatkan dalam proses mengenal dan memahami produk sebelum mengambil keputusan.

 

10 Cara Membuat Iklan Menarik dan Efektif

  1.  Menentukan Tujuan Iklan Secara Spesifik
    Setiap iklan perlu dirancang berdasarkan tujuan yang spesifik sejak awal. Tanpa adanya sasaran yang jelas, arah kampanye menjadi tidak terarah dan efektivitasnya sulit untuk diukur. Penentuan tujuan juga akan menentukan format dan pendekatan yang akan digunakan. Misalnya, iklan yang bersifat edukatif cenderung memiliki gaya penyampaian berbeda dibandingkan iklan yang dirancang untuk mendorong pembelian dalam waktu singkat. Kejelasan tujuan ini nantinya menjadi tolok ukur utama dalam mengevaluasi keberhasilan kampanye.
     
  2. Mengenali Target Audiens Secara Mendalam
    Iklan yang efektif selalu berbicara langsung kepada siapa yang dituju. Pemahaman terhadap demografi, psikografi, kebutuhan, dan kebiasaan audiens menjadi penentu utama apakah pesan akan sampai dan diterima. Misalnya, audiens berusia 18–25 tahun cenderung merespons visual yang energik, bahasa yang santai, dan pendekatan humoris. Sementara itu, segmen profesional akan lebih terhubung dengan pesan yang lugas, efisien, dan berfokus pada manfaat. Makin tajam pemetaan audiens, makin relevan isi iklan, dan makin tinggi peluang konversinya.
     
  3. Menggunakan Headline yang Tajam dan Menarik
    Dalam dunia yang penuh distraksi, headline adalah penentu apakah iklan akan dibaca lebih lanjut atau diabaikan. Headline harus singkat, padat, tetapi menggugah rasa ingin tahu atau menyentuh kebutuhan emosional pembaca. Kata-kata seperti “Rahasia”, “Gratis”, “Langsung Buktikan”, atau “Terbukti” memiliki daya pikat tinggi. Namun lebih dari itu, headline harus selaras dengan isi pesan, bukan sekadar clickbait karena headline yang tidak didukung isi yang relevan justru akan menurunkan kepercayaan.
     
  4. Menyusun Copywriting yang Persuasif
    Isi teks dalam iklan sebaiknya tidak hanya bersifat informatif, tapi juga persuasif. Copywriting yang efektif umumnya mengikuti struktur AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) atau PAS (Problem, Agitate, Solution), menggunakan bahasa yang sederhana, aktif, dan terasa personal. Hindari jargon teknis, dan utamakan manfaat praktis agar pesan mudah dipahami audiens umum. Selain itu, kalimat pendek dan storytelling juga lebih efektif daripada paragraf panjang yang penuh data.
     
  5. Memanfaatkan Visual Berkualitas dan Emosional
    Visual bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen utama yang bisa menyampaikan pesan lebih cepat daripada teks. Gambar wajah manusia, ekspresi emosional, kontras warna, dan komposisi yang menarik terbukti mampu meningkatkan perhatian dan keterlibatan audiens. Visual yang ditampilkan harus selaras dengan karakter merek dan konteks pesan, karena tampilan yang asal atau buram dapat menimbulkan kesan bahwa brand kurang profesional. Gunakan aset visual berkualitas tinggi dan perhatikan aspek estetika maupun teknis agar tidak mengganggu pengalaman pengguna.
     
  6. Memasukkan Call to Action (CTA) yang Kuat
    Tanpa ajakan yang jelas, iklan kehilangan arah dan tidak menghasilkan tindakan. CTA adalah kunci untuk mengarahkan audiens ke langkah selanjutnya, baik itu membeli, menghubungi, mendaftar, atau mencoba gratis. Penempatan CTA pun harus strategis, mudah ditemukan tanpa mengganggu kenyamanan visual. Kalimat CTA harus konkret, mendesak, dan relevan, misalnya frasa seperti “Dapatkan Diskonnya Sekarang!”, “Langsung Coba Tanpa Biaya”, atau “Klik di Sini untuk Daftar” untuk memberikan arahan dan dorongan emosional untuk bertindak. 
     
  7. Mengedepankan Manfaat, Bukan Sekadar Fitur
    Pelanggan umumnya tidak tertarik pada rincian teknis, melainkan pada manfaat yang dapat mereka peroleh. Sayangnya, masih banyak bisnis yang berfokus pada penjelasan fitur tanpa menjelaskan relevansi atau dampaknya bagi konsumen. Penyampaian pesan akan jauh lebih efektif jika pesan disampaikan dalam bentuk manfaat langsung. Sebagai contoh, alih-alih menyebutkan “tersedia 10 varian rasa”, akan lebih meyakinkan jika dikatakan “dapat dinikmati setiap hari tanpa rasa bosan”. Begitu pula, daripada menuliskan “kapasitas baterai 5000mAh”, akan lebih menarik jika disampaikan “bisa digunakan seharian tanpa perlu khawatir lowbat”. Penekanan pada nilai praktis seperti ini akan lebih mudah diterima dan diapresiasi oleh pelanggan.
     
  8. Gunakan Testimoni atau Bukti Sosial
    Kepercayaan konsumen sering kali lebih mudah terbentuk melalui suara sesama pengguna dibandingkan klaim yang disampaikan langsung oleh brand. Inilah bukti sosial memiliki peran penting untuk memperkuat kredibilitas sebuah iklan. Testimoni pelanggan, kutipan dari media, maupun jumlah pengguna aktif dapat dijadikan elemen pendukung yang menunjukkan bahwa produk telah terbukti bermanfaat bagi konsumennya. Semakin kuat bukti sosial yang ditampilkan, semakin besar pula peluang iklan membangun rasa percaya untuk mendorong calon pelanggan mengambil keputusan.
     
  9. Sesuaikan Format dengan Platform
    Setiap platform digital memiliki karakteristik tersendiri yang memengaruhi cara audiens berinteraksi dengan iklan. Pemahaman terhadap perbedaan ini menjadi penting agar pesan yang disampaikan tidak hanya sampai, tetapi juga diterima secara efektif. Penyesuaian format, durasi, ukuran, serta gaya komunikasi sesuai karakter masing-masing platform akan meningkatkan efektivitas kampanye, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan relevan bagi audiens yang disasar.
     
  10. Uji Coba dan Evaluasi Terus Menerus
    Iklan yang berhasil tidak semata-mata lahir dari kreativitas, tetapi juga melalui proses pengujian yang berulang dan berbasis data, serta pendekatan trial and error untuk menemukan formula yang paling efektif. Salah satu metode yang umum digunakan adalah A/B testing, yaitu membandingkan dua versi iklan untuk melihat elemen mana yang memberikan hasil lebih baik. Proses ini tidak hanya meningkatkan akurasi dalam penargetan dan pesan, tetapi juga menjadikan strategi iklan lebih terarah dan objektif karena bertumpu pada hasil nyata.

 

Membuat iklan yang mampu menarik perhatian pelanggan bukan sekadar soal kreativitas, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap tujuan bisnis, karakter audiens, serta prinsip komunikasi yang efektif. Setiap elemen, mulai dari headline hingga CTA, harus dirancang dengan tepat dan berlandaskan strategi yang matang. Jadi, ketika iklan mampu berbicara langsung kepada kebutuhan pelanggan, menyentuh sisi emosional mereka, dan memberikan alasan konkret untuk bertindak, maka ia tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang bernilai.

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Inspirasi Activity

Mengapa Ketoko.co.id adalah Pilihan Terbaik untuk Solusi Aplikasi Kasir Online Anda

Kemajuan teknologi telah menjadi landasan utama yang mengubah sistem operasional bisnis di era modern. Perkembangan teknologi yang semakin cepat telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Tidak hanya sebagai ala...
gania
5 min

Tips Bisnis

Cara Memulai Bisnis Lewat Digital Marketing

Pemanfaatan digital marketing bukanlah sekadar respons terhadap kemajuan teknologi yang terus berkembang, tetapi juga merupakan langkah strategis yang sangat relevan dalam memasarkan bisnis di era ini. Digital marketing saat ini merupakan cara t...
gania
5 min

Tips Bisnis

Mengenal Sistem Point of Sales: Mengapa Harus Point of Sales?

Apa itu POS (Point of Sales)?Sesuai dengan namanya, Point of Sales (Titik Penjualan) adalah titik di mana proses transaksi jual-beli sebuah barang telah selesai. Pada Point of Sales, pedagang atau pemilik bisnis menghitung jumlah pembayaran, menjumla...
gania
5 min