FIFO dan LIFO dalam Manajemen Stok: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, dan Dampaknya pada Bisnis

Tips Bisnis

| Fri, 25 April 2025, 09:46
Tips Bisnis
gania
5 min

Manajemen persediaan memainkan peranan penting dalam operasional bisnis. Stok barang yang terkelola dengan baik memastikan kelancaran produksi dan distribusi. Salah satu aspek yang sangat penting dalam manajemen persediaan adalah pemilihan metode pencatatan stok yang tepat. FIFO (First In, First Out) dan LIFO (Last In, First Out) adalah dua metode yang paling sering digunakan. Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda, serta kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga pemilihan metode yang tepat dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan strategi operasional yang lebih efisien. 

Pengertian FIFO dan LIFO

  1. Pengertian FIFO
    FIFO atau First In First Out adalah metode yang mengharuskan barang pertama yang masuk ke gudang menjadi barang pertama yang dikeluarkan atau dijual. Metode ini mengedepankan perputaran barang secara alami dan efisien. Penerapan FIFO sering ditemukan pada barang yang memiliki masa kadaluarsa, seperti produk makanan dan obat-obatan, di mana barang yang lebih lama harus dijual lebih dahulu untuk menghindari kerugian. 
     
  2. Pengertian LIFO
    LIFO atau Last In First Out berfungsi kebalikan dari FIFO. Melalui metode ini, barang terakhir yang masuk ke gudang akan menjadi barang pertama yang dijual atau dikeluarkan. LIFO banyak digunakan dalam akuntansi, terutama untuk sektor yang menghadapi fluktuasi harga bahan baku yang cepat. Dalam kondisi inflasi, metode ini dapat mengurangi laba kena pajak, karena barang yang lebih baru tercatat lebih tinggi, sehingga laba yang dilaporkan lebih rendah. 
     

Cara Kerja FIFO dan LIFO

  1. Cara Kerja FIFO
    FIFO beroperasi dengan prinsip sederhana: barang yang pertama kali dibeli atau diproduksi adalah yang pertama kali dijual atau dikeluarkan. Metode ini mengatur perputaran barang secara efisien dan menjaga agar barang yang lebih tua tidak terbuang sia-sia. Misalnya, ketika sebuah perusahaan membeli barang dalam beberapa batch dengan harga yang berbeda, barang yang dibeli pertama kali akan dicatat sebagai biaya barang yang dijual. 
     
  2. Cara Kerja LIFO
    LIFO bekerja dengan mencatat barang yang terakhir masuk sebagai barang yang pertama keluar. Akibatnya, perusahaan mencatat biaya barang lebih baru terlebih dahulu saat penjualan. Ketika harga barang naik, biaya barang yang lebih tinggi dicatat lebih dulu sebagai bagian dari biaya barang yang dijual. Hal ini menghasilkan laporan laba yang lebih rendah dan berpotensi mengurangi pajak. LIFO umumnya diterapkan di sektor-sektor di mana harga bahan baku atau produk cenderung berfluktuasi cepat.

 

Manfaat FIFO dan LIFO

  1. Manfaat FIFO
    FIFO sangat bermanfaat bagi perusahaan yang mengelola produk dengan masa kadaluarsa atau kualitas mudah menurun. Barang yang lebih lama tidak boleh tertahan di gudang terlalu lama, sehingga risiko kerugian akibat kerusakan atau kadaluarsa dapat dikurangi. FIFO juga menghasilkan nilai persediaan yang lebih realistis, mencerminkan harga pasar saat ini, serta memberikan informasi yang lebih akurat untuk pengambilan keputusan manajerial. 
     
  2. Manfaat LIFO
    LIFO memberikan manfaat utama dalam mengelola pajak, terutama pada masa inflasi. Karena biaya barang terbaru yang lebih tinggi dicatat sebagai biaya barang yang dijual, laporan laba menjadi lebih rendah, yang mengurangi pajak yang harus dibayar. Melalui cara ini, laporan keuangan perusahaan lebih relevan dengan biaya sesungguhnya yang akan dikeluarkan untuk mengganti barang yang telah terjual. LIFO juga mencerminkan biaya penggantian terkini, berguna untuk bisnis yang menghadapi fluktuasi harga bahan baku.

 

Kelebihan FIFO dan LIFO

  1. Menjaga Kesegaran Produk (FIFO)
    FIFO memastikan barang yang pertama kali dibeli akan dijual terlebih dahulu. Metode ini sangat menguntungkan bagi bisnis yang menjual produk dengan umur simpan terbatas, seperti makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada industri makanan, penerapan FIFO membantu menghindari produk kadaluarsa atau mengalami penurunan kualitas. Selain itu, menjaga kesegaran produk dapat meningkatkan reputasi perusahaan, mendongkrak loyalitas pelanggan, hingga meningkatkan penjualan.
     
  2. Nilai Persediaan Lebih Akurat (FIFO)
    FIFO menghasilkan pencatatan persediaan yang lebih akurat karena barang yang lebih baru tercatat dengan harga pasar saat ini, memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi keuangan perusahaan.  Nilai persediaan yang akurat dapat membantu dalam rencana pengadaan barang dan pengelolaan arus kas yang lebih efisien. Hal ini sangat penting ketika perusahaan harus membuat laporan keuangan untuk stakeholder, termasuk investor dan pihak yang memberi pinjaman. 
     
  3. Mudah Diterapkan (FIFO)
    Prinsip FIFO lebih mudah diterapkan di banyak industri karena mengikuti alur logis pengelolaan stok, di mana barang lama dikeluarkan terlebih dahulu. Keuntungan lainnya adalah implementasi FIFO biasanya tidak membutuhkan sistem pencatatan yang rumit. Oleh karena itu, biaya operasional dan risiko kesalahan dalam pencatatan lebih rendah dibandingkan metode yang lebih kompleks seperti LIFO.
     
  4. Mengurangi Beban Pajak saat Inflasi (LIFO)
    LIFO dapat mengurangi beban pajak dalam masa inflasi karena harga barang yang cenderung naik akan menghasilkan biaya pokok penjualan yang lebih tinggi. Biaya barang yang lebih tinggi dicatat sebagai bagian dari biaya barang yang dijual, menghasilkan laba yang lebih rendah dan mengurangi pajak yang harus dibayar. Hal ini memberi ruang lebih bagi perusahaan untuk mempertahankan arus kas yang lebih sehat.
     
  5. Mencerminkan Biaya Penggantian Terkini (LIFO)
    Dalam sektor-sektor yang mengalami fluktuasi harga bahan baku dengan cepat, seperti industri energi atau bahan baku, LIFO memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk mengganti barang yang telah terjual. Penerapan metode ini membuat laporan keuangan perusahaan lebih relevan dalam menghadapi dinamika harga bahan baku yang terus berubah. Sehingga, LIFO juga berguna dalam mencatat biaya penggantian terkini.
     

Kekurangan FIFO dan LIFO

  1. Beban Pajak Lebih Tinggi (FIFO)
    Meski FIFO memberikan laporan keuangan yang lebih realistis, salah satu kekurangannya adalah dapat menyebabkan perusahaan terkena beban pajak yang lebih tinggi. Hal ini dapat menambah kewajiban pajak yang lebih besar, sehingga mengurangi keuntungan bersih yang dapat diperoleh perusahaan. Pada masa inflasi, barang yang lebih lama dengan harga lebih rendah dicatat terlebih dahulu, sehingga laba bersih yang tercatat lebih tinggi.
     
  2. Laporan Keuangan Kurang Mencerminkan Biaya Aktual (FIFO)
    Salah satu kelemahan FIFO adalah laporan keuangan yang tidak selalu mencerminkan biaya aktual yang akan dikeluarkan untuk mengganti barang yang telah dijual. Jika terjadi inflasi, biaya barang yang lebih baru dan lebih mahal tidak tercermin dalam pencatatan biaya pokok penjualan. Hal ini dapat menyesatkan pihak eksternal dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan.
     
  3. Administrasi Lebih Rumit (LIFO)
    LIFO memerlukan pencatatan yang lebih rumit karena barang yang dijual tidak selalu sesuai dengan barang yang pertama kali masuk ke gudang. Perusahaan harus menjaga dua sistem pencatatan terpisah: satu untuk tujuan fisik dan satu lagi untuk tujuan akuntansi. Hal ini meningkatkan risiko kesalahan pencatatan dan menambah biaya operasional, terutama bagi perusahaan dengan volume transaksi besar.
     
  4. Menurunkan Daya Tarik Laporan Keuangan (LIFO)
    Penerapan LIFO berpotensi menurunkan daya tarik laporan keuangan perusahaan di mata investor dan kreditor. Nilai persediaan yang tercatat dari sistem LIFO cenderung lebih rendah menyebabkan total aset yang ditampilkan dalam laporan keuangan ikut menurun. Kondisi tersebut dapat memengaruhi rasio keuangan perusahaan dan menimbulkan persepsi negatif terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan.

 

Dampak FIFO dan LIFO terhadap Bisnis

  1. Dampak FIFO pada Bisnis
    Metode FIFO memberikan dampak positif yang signifikan pada bisnis yang mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan. Menjaga kesegaran produk serta mencatat persediaan yang lebih realistis dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan pelanggan. Namun, perusahaan harus siap menghadapi beban pajak yang lebih tinggi, terutama di masa inflasi. 
     
  2. Dampak LIFO pada Bisnis
    LIFO memberikan keuntungan pajak yang signifikan bagi perusahaan yang beroperasi dalam kondisi inflasi. Pengurangan pajak dapat meningkatkan arus kas yang tersedia untuk investasi atau pengembangan bisnis. Meski demikian, dampaknya terhadap laporan keuangan bisa berisiko. Penggunaan LIFO dapat memberikan kesan negatif pada investor dan kreditor, yang mungkin merasa ragu terhadap posisi keuangan perusahaan. 

 

Pemilihan antara FIFO dan LIFO bukan keputusan yang bisa diambil sembarangan. Setiap bisnis harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti jenis produk, kondisi pasar, serta tujuan keuangan jangka panjang. Pemahaman yang mendalam mengenai cara kerja dan dampak masing-masing metode membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat. Keputusan yang tepat dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan, mengelola stok secara efisien, serta menjaga kesehatan keuangan dan operasional perusahaan. 

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Tips Bisnis

Rahasia Bisnis Sukses di 2025: Tren Masa Depan yang Harus Anda Terapkan

Menjelang tahun 2025, dunia bisnis diprediksi akan semakin dinamis dengan munculnya berbagai peluang baru. Perubahan teknologi, tren sosial, dan kebutuhan pasar yang terus berkembang menuntut setiap pelaku bisnis untuk tetap relevan dan inovatif. Men...
gania
5 min

Tips Bisnis

Langkah Sukses Memulai Usaha Pet Shop: Modal, Strategi, dan Tips Jitu

Usaha pet shop menjadi salah satu peluang bisnis yang terus diminati, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesejahteraan hewan peliharaan. Tidak sedikit pemilik hewan yang menganggap peliharaan mereka sebagai bagia...
gania
5 min

News

Gen Z Wajib Tahu! Ide Bisnis Kekinian yang Tren di Tahun 2025

Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang kreatif, tech-savvy, dan memiliki daya adaptasi tinggi terhadap tren baru. Selain itu, mereka juga memiliki kepekaan yang lebih tajam terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi dibandingkan generasi...
gania
5 min