Ide Bisnis Makanan yang Cocok untuk Mahasiswa, Modal Minim Untung Maksimal

Tips Bisnis

| Tue, 17 June 2025, 11:17
Tips Bisnis
gania
5 min

Menjadi mahasiswa bukan hanya tentang mengejar nilai dan menyelesaikan skripsi. Banyak mahasiswa kini berpikir lebih jauh: bagaimana caranya bisa menghasilkan uang sambil tetap kuliah? Salah satu jawaban paling realistis dan terbukti efektif adalah memulai usaha kecil-kecilan.

Bisnis makanan dan minuman menjadi pilihan utama karena punya pasar yang luas, kebutuhan harian yang terus berjalan, serta bisa dimulai dari modal yang minim. Mahasiswa tak perlu menyewa ruko atau memiliki alat produksi besar. Cukup memanfaatkan dapur kos, alat masak sederhana, dan media sosial sebagai etalase virtual. Berikut sejumlah ide bisnis makanan dan minuman yang cocok untuk dijalankan mahasiswa, dengan modal yang ramah kantong namun berpotensi menghasilkan untung maksimal.

1. Rice Bowl Rumahan

Rice bowl termasuk jenis makanan yang praktis dan disukai banyak mahasiswa karena isinya lengkap berisi nasi, lauk, dan sayuran dalam satu wadah. Menu seperti ayam teriyaki, telur balado, sambal matah, atau oseng tempe bisa disiapkan dari dapur kos dengan bahan sederhana. Modal untuk satu porsi bisa ditekan di bawah Rp10.000 dan dijual dengan harga Rp15.000–20.000, membuatnya cukup menguntungkan. Promosi bisa dimulai dari teman sekelas atau grup WhatsApp kampus, lalu menyebar secara organik jika rasa dan tampilannya konsisten menarik.

 

2. Kopi Susu Literan

Kopi susu masih jadi favorit di kalangan mahasiswa, sehingga versi homemade dalam botol atau cup pun berpeluang besar untuk dijual. Bahan baku seperti kopi tubruk, susu UHT, dan gula aren cukup mudah ditemukan. Menambahkan rasa seperti moka, vanilla, atau hazelnut dapat membuat produk lebih menarik, ditambah dengan kemasan 250 ml hingga 1 liter yang memudahkan penyimpanan sekaligus fleksibel untuk dikonsumsi kapan pun. Selain itu, strategi pre-order cocok diterapkan agar tidak ada stok terbuang.

 

3. Jajanan Pasar Mini

Meski terkesan tradisional, jajanan pasar seperti lemper, risol, pastel, atau kue cucur tetap punya tempat tersendiri di hati mahasiswa. Jajanan ini bisa dikemas ulang menjadi snack box berisi 3–5 kue yang cocok dinikmati untuk sarapan atau camilan sore. Proses pembuatannya mudah, lalu disimpan untuk digoreng atau dikukus saat ada pesanan. Dengan harga per kue sekitar Rp2.000–3.000, produk ini bisa dijual secara open order atau dititipkan di kantin kampus dan warung sekitar.

 

4. Dessert Box dan Puding

Dessert box seperti tiramisu, regal, dan oreo lumer bisa dibuat tanpa oven, hanya dari bahan seperti whipped cream, biskuit, dan keju sehingga modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar. Alternatif lain seperti puding buah atau susu dengan topping menarik juga bisa jadi pilihan yang lebih sehat. Produk ini bisa dijual dalam kemasan cup kecil dengan harga Rp10.000–15.000. Keduanya sama-sama cocok dipromosikan lewat media sosial, terutama jika dikemas estetik dan difoto dengan baik.

 

5. Thai Tea, Matcha, dan Taro Rumahan

Minuman kekinian seperti thai tea, matcha latte, taro milk, atau red velvet masih memiliki banyak penggemar terutama di kalangan mahasiswa yang gemar mengikuti tren minuman dari media sosial. Pembuatannya pun cukup mudah karena tersedia bubuk instan yang praktis dan bisa dipadukan dengan topping seperti boba atau jelly. Harga jualnya cukup bersaing di kisaran Rp8.000–12.000, tergantung varian dan topping, sementara modalnya tetap relatif rendah. Untuk menambah daya tarik, minuman ini bisa dikemas dalam cup plastik dan diberi stiker buatan sendiri.

 

6. Roti Bakar dan Toast Box

Roti bakar selalu jadi camilan andalan, apalagi jika ditambahkan topping seperti cokelat, keju, atau abon. Mahasiswa bisa menyulap menu sederhana ini menjadi bisnis kecil-kecilan yang laku di kalangan sesama mahasiswa. Inovasi lainnya yaitu toast box yang berisi telur, sosis, dan saus keju yang cukup dimasak menggunakan teflon. Apabila dikemas dalam kotak kertas dengan desain menarik, produk ini bisa tampil kekinian dan mudah dipromosikan melalui media sosial. 

 

7. Es Krim Rumahan

Membuat es krim sendiri tanpa mesin kini bukan hal yang terlalu sulit, namun tetap berpotensi menghasilkan keuntungan besar. Cukup gunakan susu UHT, whipped cream bubuk, dan perisa seperti matcha, cokelat, atau milo. Hasilnya bisa dikemas dalam cup kecil lalu disimpan di kulkas kos untuk dijual sebagai es krim homemade. Ukuran mini sekitar 60–100 ml sangat cocok untuk pasar mahasiswa, dengan harga jual Rp5.000–7.000 per cup. Produk ini juga bisa jadi alternatif camilan dingin yang menyegarkan dan menarik perhatian.

 

8. Camilan Gurih

Camilan gurih seperti cireng isi, tahu crispy, atau tahu walik selalu jadi favorit mahasiswa karena murah, mengenyangkan, dan mudah disantap kapan saja. Tambahan bumbu tabur atau saus buatan sendiri bisa membuat rasa semakin unik dan menggugah selera. Dalam satu kali produksi, minimal 20 bungkus bisa disiapkan dengan modal tak lebih dari Rp40.000 dan potensi omzet mencapai Rp100.000-120.000, menjadikan bisnis ini sebagai pilihan usaha yang sederhana namun menghasilkan. 

 

9. Salad Buah dan Sayur

Tren hidup sehat semakin diminati mahasiswa, terutama mereka yang mulai sadar pentingnya menjaga pola makan di tengah aktivitas padat. Menu seperti salad buah bisa menjadi pilihan yang menyegarkan sekaligus menyehatkan, dibuat dari potongan apel, semangka, melon, dan anggur, lalu disajikan dengan saus yogurt atau mayones. Sementara itu, salad sayur bisa dikreasikan dari selada, jagung manis, tomat, dan telur rebus. Usaha ini bisa dijalankan dengan sistem pre-order agar lebih efisien, sekaligus menyesuaikan waktu produksi dengan jadwal kuliah yang padat.

 

10. Snack Repack

Untuk mahasiswa yang tidak punya banyak waktu memasak, usaha repack camilan bisa jadi solusi. Camilan seperti makaroni pedas, basreng, keripik singkong, atau kerupuk balado bisa dibeli dalam jumlah banyak lalu dikemas ulang dalam plastik kecil dan diberi label stiker agar tampilannya lebih profesional. Produk bisa dititipkan ke koperasi kampus, warung, atau dijual online melalui e-commerce. Waktu produksi yang tidak memakan banyak waktu dan margin yang cukup lebar menjadikan usaha ini praktis tapi tetap menguntungkan.

 

Tips Menjalankan Usaha untuk Mahasiswa

Menjalankan usaha sambil kuliah membutuhkan manajemen waktu dan strategi yang tepat. Mahasiswa harus bisa menjaga keseimbangan antara akademik dan bisnis agar keduanya berjalan lancar. Berikut ini beberapa tips penting yang bisa diterapkan agar usaha makanan atau minuman tetap efisien dan menguntungkan tanpa mengganggu perkuliahan. 

1. Gunakan Sistem Pre-Order

Pre-order memungkinkan produksi makanan berdasarkan jumlah pesanan yang masuk, sehingga menghemat bahan, mengurangi risiko rugi, dan menyesuaikan waktu produksi dengan jadwal kuliah. Misalnya, cukup buka pemesanan hanya ketika jadwal kuliah tidak padat dalam seminggu. Cara ini membuat usaha tetap berjalan tanpa mengganggu aktivitas akademik. 

 

2. Atur Waktu Produksi

Mengatur waktu adalah kunci utama agar usaha tidak mengganggu kuliah. Susun jadwal harian secara realistis, tetapkan hari produksi, dan batasi jumlah pesanan agar tetap seimbang. Produksi bisa dilakukan malam hari atau akhir pekan agar tidak mengganggu jadwal kelas dan tugas kuliah.

 

3. Jaga Kualitas dan Pelayanan

Konsistensi rasa, tampilan menarik, dan ketepatan pengantaran akan menentukan kepuasan pelanggan. Walau berskala kecil, usaha tetap harus dijalankan secara profesional. Pelanggan cenderung kembali bukan hanya karena harga murah, tapi karena pelayanan yang ramah dan produk yang bisa direkomendasikan ke teman-teman mereka.

 

4. Maksimalkan Media Sosial

Instagram dan TikTok bisa dimanfaatkan sebagai alat promosi utama karena promosi, testimoni, dan pemesanan bisa dilakukan sekaligus dalam satu platform dengan bermodalkan ponsel saja. Selain itu, konsistensi dalam unggahan, respons cepat, serta penggunaan tagar relevan akan memperluas jangkauan pasar di lingkungan kampus. Konten yang menarik dan akun khusus bisnis akan memberi kesan profesional. 

 

5. Ajak Teman Berkolaborasi

Berbagi tugas dengan teman bisa mempercepat proses usaha dan membagi tanggung jawab secara merata. Satu orang bisa fokus pada produksi, sementara yang lain mengurus promosi dan pemesanan. Kolaborasi juga membuka peluang berbagi modal dan ide, asalkan pembagian peran disepakati sejak awal agar tidak terjadi konflik.

 

6. Catat Keuangan Secara Rutin

Pencatatan sederhana wajib dilakukan untuk memantau alur keuangan, mulai dari pengeluaran hingga penjualan. Catatan ini bisa dibuat manual atau menggunakan aplikasi POS gratis untuk para perintis bisnis yang bisa diunduh di perangkat mobile seperti Ketoko Shop. Data yang terkumpul akan memudahkan evaluasi, menentukan harga jual, serta merancang strategi bisnis selanjutnya.

 

7. Terbuka Terhadap Masukan

Masukan dari pembeli bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki produk maupun sistem pemesanan. Mahasiswa juga disarankan untuk mengikuti tren makanan kekinian dan belajar dari konten bisnis yang banyak tersedia secara gratis. Sikap terbuka dan keinginan untuk terus berkembang akan membantu usaha tumbuh lebih besar dari sekadar sampingan.

 

Menjalankan usaha makanan dan minuman saat masih kuliah bukan hal yang mustahil. Justru di tengah keterbatasan waktu dan modal, mahasiswa bisa mulai belajar berbisnis dari skala kecil dengan ide yang sederhana namun berpotensi menghasilkan. Kunci utamanya terletak pada kreativitas, konsistensi, serta kemampuan mengelola waktu dan sumber daya yang ada. Selama dilakukan dengan perhitungan yang tepat dan semangat belajar yang tinggi, usaha ini tidak hanya menambah uang jajan, tetapi juga menjadi bekal berharga setelah lulus kuliah. 

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Inspirasi Activity

Mengapa Ketoko.co.id adalah Pilihan Terbaik untuk Solusi Aplikasi Kasir Online Anda

Kemajuan teknologi telah menjadi landasan utama yang mengubah sistem operasional bisnis di era modern. Perkembangan teknologi yang semakin cepat telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Tidak hanya sebagai ala...
gania
5 min

Tips Bisnis

Cara Memulai Bisnis Lewat Digital Marketing

Pemanfaatan digital marketing bukanlah sekadar respons terhadap kemajuan teknologi yang terus berkembang, tetapi juga merupakan langkah strategis yang sangat relevan dalam memasarkan bisnis di era ini. Digital marketing saat ini merupakan cara t...
gania
5 min

Tips Bisnis

Mengenal Sistem Point of Sales: Mengapa Harus Point of Sales?

Apa itu point of sales?Sesuai dengan namanya, Point of Sales (Titik Penjualan) adalah titik di mana proses transaksi jual-beli sebuah barang telah selesai. Pada Point of Sales, pedagang atau pemilik bisnis menghitung jumlah pembayaran, menjumlahkan k...
gania
5 min