Jangan Sampai Salah! Affiliate vs Reseller: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Tips Bisnis

| Tue, 11 June 2024, 15:24
Tips Bisnis
gania
5 min

Teknologi membuka peluang baru dan menciptakan model bisnis yang lebih fleksibel dan inovatif. Salah satu buktinya adalah meningkatnya jumlah bisnis yang beroperasi di platform online. Fenomena ini kemudian melahirkan istilah-istilah baru seperti 'affiliate' dan 'reseller,' yang menunjukkan bagaimana model bisnis dan strategi pemasaran telah beradaptasi dengan era digital. 

 

Affiliate dan reseller kerap kali menjadi alternatif usaha bagi para pengusaha online yang ingin meminimalkan anggaran serta menghemat tenaga dan waktu. Meskipun begitu. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga mempelajarinya lebih dalam akan sangat membantu dalam menentukan konsep bisnis mana yang cocok dengan prinsip masing-masing pengusaha. Lantas, apa saja yang membedakan dua konsep bisnis online ini?

 

Mengenal Apa Itu Affiliate dan Tujuannya

Affiliate marketing adalah sebuah model bisnis di mana individu atau perusahaan (affiliate) mempromosikan produk atau layanan milik pihak ketiga (merchant) dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan atau tindakan yang berhasil dilakukan melalui tautan afiliasi unik mereka. Sistem ini bekerja melalui program afiliasi yang disediakan oleh merchant, di mana affiliate diberi tautan khusus untuk melacak pengunjung atau pembeli yang berasal dari upaya promosi mereka.

 

Tujuan utama affiliate marketing antara lain:

 

  1. Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan
    Pada umumnya merchant akan memanfaatkan jaringan afiliasi untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan produk atau layanan mereka karena setiap penjualan yang dihasilkan melalui upaya afiliasi memberikan pendapatan tambahan bagi merchant.
     
  2. Efisiensi Biaya Pemasaran 
    Melalui affiliate marketing, merchant hanya membayar komisi ketika ada penjualan atau tindakan yang diinginkan terjadi sehingga lebih efisien dibandingkan dengan model iklan tradisional yang memerlukan pembayaran di muka tanpa jaminan hasil.
     
  3. Ekspansi Pasar
    Merchant dapat mencapai audiens yang lebih luas melalui jaringan afiliasi, termasuk audiens yang mungkin tidak bisa dijangkau melalui metode pemasaran tradisional.
     
  4. Membangun Kemitraan
    Affiliate marketing memungkinkan merchant untuk membangun hubungan dengan individu atau perusahaan yang memiliki pengaruh di pasar tertentu, yang dapat membantu dalam membangun merek dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
     
  5. Fleksibilitas bagi Affiliate 
    Bagi affiliate, model ini sangat fleksibel karena memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan mempromosikan produk atau layanan yang sesuai dengan niche atau audiens mereka.
     

Secara keseluruhan, affiliate marketing adalah win-win solution yang memungkinkan merchant untuk meningkatkan penjualan dengan biaya pemasaran yang lebih rendah dan memberi kesempatan bagi affiliate untuk mendapatkan komisi dari penjualan produk atau layanan yang mereka promosikan.

 

Mengenal Apa Itu Reseller dan Tujuannya

Reseller adalah individu atau perusahaan yang membeli produk dari produsen atau distributor dengan harga grosir untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen akhir dengan harga eceran. Reseller berperan sebagai perantara yang mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual produk tersebut.

 

Tujuan utama reseller antara lain:

 

  1. Mendapatkan Keuntungan
    Tujuan utama dari menjadi reseller adalah memperoleh keuntungan dari selisih harga beli grosir dan harga jual eceran. Reseller mencari produk yang dapat dijual kembali dengan margin keuntungan yang cukup besar.
     
  2. Meningkatkan Distribusi Produk
    Produsen atau distributor menggunakan reseller untuk meningkatkan distribusi produk mereka, menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus mengelola penjualan eceran secara langsung.
     
  3. Menjangkau Pasar Lokal
    Reseller sering kali memiliki pengetahuan dan akses yang lebih baik ke pasar lokal, sehingga dapat membantu produk mencapai konsumen yang mungkin sulit dijangkau oleh produsen atau distributor besar.
     
  4. Membangun Bisnis Tanpa Produksi
    Reselling memungkinkan individu atau perusahaan untuk memulai bisnis tanpa harus memproduksi barang sendiri. Hal ini mengurangi biaya awal dan risiko yang terkait dengan produksi dan pengembangan produk.
     
  5. Memanfaatkan Branding dan Pemasaran Produsen
    Reseller sering memanfaatkan branding, pemasaran, dan reputasi yang telah dibangun oleh produsen atau distributor, sehingga mereka dapat fokus pada penjualan dan layanan pelanggan.
     
  6. Diversifikasi Produk
    Reseller dapat menawarkan berbagai macam produk dari berbagai produsen atau distributor, memberikan mereka fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
     

Secara keseluruhan, menjadi reseller adalah cara yang efektif untuk memulai bisnis dengan risiko yang lebih rendah dan potensi keuntungan yang cukup besar, dengan memanfaatkan produk yang sudah ada di pasaran.
 

Perbedaan Antara Affiliate dan Reseller

Meskipun, menciptakan peluang baru pada model bisnis, affiliate dan reseller adalah dua konsep bisnis yang berbeda. Sering kali, banyak orang kebingungan membedakan kedua istilah ini. Berikut adalah gambaran singkat tentang perbedaan antara affiliate dan reseller berdasarkan model bisnis, tanggung jawab, kontrol produk dan branding, serta risiko dan tanggung jawab. 

 

  1. Model Bisnis
    Seorang affiliate akan mempromosikan produk atau layanan pihak ketiga dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan atau tindakan yang berhasil dilakukan melalui tautan afiliasi mereka. 

    Di sisi lain, seorang reseller biasanya membeli produk dengan harga grosir dari produsen atau distributor untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen dengan harga eceran. Reseller memiliki tanggung jawab atas pembelian, penyimpanan stok, pengiriman produk, dan layanan pelanggan.
     
  2. Tanggung Jawab
    Tanggung jawab utama affiliate adalah pada pemasaran dan mengarahkan lalu lintas ke tautan afiliasi mereka. Mereka tidak memiliki tanggung jawab langsung atas produk atau layanan yang dipromosikan.

    Sementara itu, sebagai pemilik stok produk, reseller bertanggung jawab atas manajemen inventaris, pengiriman produk, serta menangani layanan pelanggan seperti pengembalian atau keluhan untuk membangun merek sendiri dan menciptakan pengalaman pelanggan yang baik.
     
  3. Kontrol Produk dan Branding
    Affiliate tidak memiliki kontrol langsung atas produk atau layanan yang dipromosikan. Mereka hanya mempromosikan produk dari pihak ketiga dan tidak memiliki kendali atas harga, kualitas, atau branding.

    Dibandingkan dengan affiliate, reseller memiliki kontrol penuh atas harga jual, branding yang dapat menyesuaikan kemasan untuk membangun merek sendiri, dan pengalaman pelanggan. 
     
  4. Risiko dan Tanggung Jawab
    Risiko dan tanggung jawab affiliate terbatas karena mereka tidak memiliki stok produk atau menangani pengiriman atau layanan pelanggan. Fokus utama mereka adalah pada pemasaran dan menghasilkan lalu lintas.

    Sebaliknya, risiko dan tanggung jawab reseller lebih tinggi karena mereka memiliki stok produk dan bertanggung jawab atas pengiriman, layanan pelanggan, serta manajemen operasional lainnya.
     

 

Menjadi seorang affiliate atau reseller adalah cara yang efektif untuk menghasilkan pendapatan secara online. Setelah memahami cara kerja masing-masing model bisnis, para pebisnis online akan dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam industri ini. Hal terpenting adalah untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam pasar dan teknologi untuk tetap bersaing dan berkembang dalam dunia bisnis yang dinamis.

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Tips Bisnis

Kiat-Kiat Meriset Kompetitor Bisnis yang Tepat

Riset kompetitor sering kali diabaikan oleh pebisnis saat mendirikan bisnis baru karena beberapa faktor, seperti kurangnya pemahaman tentang pentingnya analisis kompetitif. Banyak pebisnis yang lebih fokus pada pengembangan produk atau layanan mereka...
gania
5 min

Tips Bisnis

E-commerce VS Social Commerce: Apa Bedanya?

Bagi para penggemar online shopping, istilah e-commerce dan social commerce tentu sudah tidak asing lagi. Kedua istilah ini sering muncul dalam dunia perdagangan digital karena keduanya beroperasi dalam ranah online. Meskipun begitu, terdapat beberap...
gania
5 min

Tips Bisnis

Kiat Membuat Customer Tertarik dengan Pancingan Harga yang Menarik

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, menarik perhatian pelanggan adalah tantangan yang tak pernah usai. Dari dulu hingga kini, perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan di benak konsumen. Hal ini makin dipersulit karena pasar dipenuhi oleh...
gania
5 min