Potensi Bisnis Angkringan: Pengertian, Rincian Modal, dan Strategi Usaha yang Beginner Friendly

Tips Bisnis

| Thu, 28 November 2024, 11:17
Tips Bisnis
gania
5 min

Bisnis angkringan adalah salah satu bentuk usaha kuliner yang memadukan konsep sederhana dengan potensi pasar luas. Menjadi ikon kuliner khas Jawa, angkringan telah berkembang menjadi pilihan usaha bagi banyak pemula. Selain karena modal yang relatif kecil, bisnis ini menawarkan fleksibilitas dan daya tarik budaya yang kuat. 

Sebagai peluang usaha, angkringan tidak hanya tentang menjual makanan. Di balik gerobak sederhananya terdapat strategi bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan besar apabila dikelola dengan baik. Artikel ini akan membahas pengertian angkringan, rincian modal yang diperlukan, hingga strategi usaha yang cocok untuk pemula. 

 

Pengertian Angkringan 

Angkringan berasal dari tradisi masyarakat Jawa yang menggunakan gerobak kecil sebagai tempat menjual makanan. Biasanya, angkringan mulai buka dari sore hingga malam hari, menyajikan menu sederhana seperti nasi kucing, sate usus, gorengan, dan aneka minuman hangat. 

Meski sederhana, angkringan menjadi tempat favorit berbagai kalangan untuk makan murah sambil bercengkrama dengan orang terdekat karena konsepnya yang tidak hanya mengedepankan makanan, tetapi juga suasana yang khas. Pelanggan sering kali duduk lesehan di tikar yang disediakan, menciptakan pengalaman bersantap yang unik. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang ingin merasakan nuansa tradisional Indonesia. 

Sebagai bisnis, angkringan memiliki nilai budaya yang tinggi. Keberadaannya tidak hanya menjadi peluang usaha, tetapi juga bentuk pelestarian tradisi kuliner Indonesia. Semakin banyak pelaku usaha yang mengadaptasi konsep ini dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan esensi tradisionalnya. 
 

Keunggulan Bisnis Angkringan

Bisnis angkringan memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya menarik, terutama bagi pemula. Berikut adalah keunggulan yang dapat menjadi alasan untuk usaha ini:

  1. Modal Awal yang Terjangkau
    Memulai usaha angkringan tidak membutuhkan investasi besar. Dengan modal sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta, pelaku usaha sudah dapat memulai bisnis angkringan. Bandingkan dengan restoran atau kafe yang membutuhkan modal jauh lebih tinggi. 
     
  2. Fleksibilitas Lokasi
    Angkringan dapat ditempatkan di berbagai lokasi, baik di pinggir jalan, dekat kampus, pasar, maupun area perumahan. Fleksibilitas ini memungkinkan pelaku usaha menyesuaikan lokasi dengan target pasar. Bahkan, angkringan dapat berpindah tempat sesuai kebutuhan, seperti mengikuti bazar atau acara tertentu. 
     
  3. Menu yang Mudah Disiapkan
    Menu angkringan biasanya sederhana, sehingga proses persiapannya tidak terlalu rumit. Selain itu, bahan baku yang digunakan mudah ditemukan dengan harga yang terjangkau. Hal ini mempermudah pengelolaan operasional sehari-hari. 
     
  4. Target Pasar Luas
    Angkringan memiliki daya tarik universal. Harganya yang ramah di kantong membuat usaha ini dapat menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pekerja kantoran. Fleksibilitas harga dan variasi menu memungkinkan angkringan melayani kebutuhan banyak segmen. 
     
  5. Peluang Inovasi
    Meski sederhana, angkringan memiliki ruang untuk inovasi. Misalnya, menambahkan menu modern seperti kopi kekinian atau menyediakan layanan pesan antar. Inovasi semacam ini dapat meningkatkan daya tarik usaha tanpa meninggalkan ciri khas angkringan.
     

Rincian Modal Awal Usaha Angkringan

Salah satu keunggulan utama bisnis angkringan adalah modal awal yang terjangkau. Berikut rincian modal yang perlu disiapkan: 

  1. Gerobak Angkringan 
    Gerobak adalah investasi utama dalam bisnis angkringan. Biaya yang dibutuhkan berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta untuk gerobak yang kokoh dan fungsional. Pastikan gerobak dilengkapi dengan tempat penyimpanan dan rak untuk menata makanan. Lampu petromaks atau penerangan tambahan juga diperlukan untuk menciptakan suasana tradisional. 
     
  2. Peralatan Masak dan Makan 
    Peralatan masak dan makan biasanya memerlukan anggaran sekitar Rp1.5 juta - Rp2.5 juta. Peralatannya sendiri biasanya terdiri dari kompor gas, wajan, panci, dan spatula sebagai kebutuhan dasar ketika ingin membuka usaha yang bergerak di bidang kuliner. Selain itu, sediakan piring kecil, sendok, gelas, serta tikar untuk pelanggan yang ingin duduk lesehan. Pemilihan peralatan berkualitas akan mendukung kelancaran operasional. 
     
  3. Bahan Baku Awal 
    Persiapan bahan baku awal seperti seperti nasi, lauk-pauk, dan bumbu dapur, membutuhkan dana sekitar Rp1 juta - Rp1.5 juta. Pastikan bahan baku yang digunakan segar untuk menjaga kualitas rasa. Sediakan juga stok minuman seperti teh, kopi, dan gula merah untuk melengkapi menu. 
     
  4. Meja dan Kursi Tambahan 
    Tambahkan meja kecil atau tikar untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Biaya yang diperlukan berkisar antara Rp1 juta - Rp2 juta. Meja lipat dapat menjadi pilihan praktis karena mudah disimpan dan dipindahkan. 
     
  5. Biaya Promosi Awal 
    Promosi menjadi bagian penting untuk memperkenalkan usaha kepada masyarakat. Biasanya dana yang perlu dialokasikan untuk promosi berkisar antara Rp500 ribu - Rp1 juta, tergantung dari media yang digunakan. Gunakan spanduk sederhana atau media sosial untuk menarik perhatian calon pelanggan. Promo diskon pada hari pembukaan juga dapat menjadi strategi yang efektif. 
     
  6. Dana Cadangan 
    Persiapkan dana cadangan sebesar ±Rp500 ribu - Rp1 juta untuk kebutuhan tak terduga, seperti perbaikan gerobak atau tambahan bahan baku saat permintaan meningkat. Keberadaan dana ini memberikan fleksibilitas dan rasa aman bagi pelaku usaha.
     

Strategi Usaha Angkringan yang Beginner Friendly

Agar bisnis angkringan dapat bertahan dan berkembang, strategi yang tepat harus diterapkan. Strategi ini tidak hanya melibatkan perencanaan, tetapi juga pelaksanaan yang konsisten. Berikut adalah strategi yang dapat membantu pemula menjalankan bisnis angkringan:

  1. Memilih Lokasi yang Tepat
    Lokasi strategis menjadi faktor utama kesuksesan bisnis angkringan. Tempatkan gerobak di area yang ramai lalu lintas manusia, seperti dekat kampus, pasar, terminal, atau kawasan perumahan. Lokasi yang mudah diakses membuat pelanggan lebih nyaman untuk berhenti dan menikmati hidangan. Selain itu, evaluasi daya beli masyarakat di sekitar lokasi. Jika target pasar adalah pelajar, pastikan harga sesuai dengan kantong mereka. Memilih lokasi juga membutuhkan pertimbangan hukum dan izin. Beberapa lokasi memerlukan perizinan operasional dari pemerintah setempat atau pengelola lahan agar terhindar dari potensi masalah di kemudian hari. 
     
  2. Menyediakan Menu Variatif
    Menu yang bervariasi mencerminkan daya tarik angkringan sebagai pilihan kuliner. Selain menu klasik seperti nasi kucing, sate usus, dan gorengan, tambahkan inovasi seperti camilan modern atau minuman khas yang sedang tren. Misalnya, teh tarik atau kopi susu kekinian sehingga dapat menjadi daya tarik tambahan bagi pelanggan muda. Selain variasi, kualitas rasa tetap menjadi prioritas utama. Pastikan semua hidangan disiapkan dengan bahan segar dan bumbu yang berkualitas. 
     
  3. Membangun Branding yang Unik
    Angkringan yang memiliki identitas jelas akan lebih mudah diingat pelanggan. Berikan nama usaha yang menarik, misalnya menggunakan istilah lokal atau kata-kata yang menggambarkan suasana akrab. Selain itu, desain gerobak yang menarik, seperti cat warna cerah atau lampu dekoratif dapat meningkatkan daya tarik visual. Branding tidak hanya soal penampilan, tetapi juga pengalaman pelanggan. Ciptakan suasana bersahabat dengan menyapa pelanggan secara ramah yang akan membuat mereka merasa dihargai dan lebih mungkin untuk kembali. 
     
  4. Mengoptimalkan Media Sosial
    Media sosial adalah alat promosi yang efektif dan hemat biaya. Gunakan platform seperti Instagram, Facebook, atau TikTok untuk memperkenalkan usaha angkringan. Bagikan foto menu, lokasi, dan aktivitas sehari-hari untuk menarik perhatian calon pelanggan. Jangan lupa menambahkan tagar populer agar postingan lebih mudah ditemukan. Sempatkan berinteraksi dengan pelanggan di media sosial, meskipun hanya sekadar membalas komentar atau pesan, tetapi hal tersebut dapat membangun hubungan baik antara penjual dan pelanggan. Sebagai tambahan, buatlah promo khusus bagi pelanggan yang mengikuti akun media sosial angkringan. Strategi ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperluas jangkauan pasar. 
     
  5. Memprioritaskan Kebersihan dan Pelayanan
    Kebersihan menjadi faktor penentu kepercayaan pelanggan. Pastikan gerobak, peralatan, dan area sekitar selalu dalam kondisi bersih.  Kebersihan tidak hanya memberikan kesan positif, tetapi juga mencegah masalah kesehatan yang dapat merugikan usaha. Sediakan tempat sampah agar pelanggan dapat membuat sisa makanan dengan mudah. Selain kebersihan, pelayanan ramah dan cepat juga menjadi daya tarik tambahan. 
     
  6. Inovasi Sesuai Tren
    Angkringan yang mampu beradaptasi dengan tren memiliki peluang lebih besar untuk berkembang. Misalnya, menyediakan Wi-Fi gratis atau menambahkan metode pembayaran digital seperti QRIS. Inovasi semacam ini menarik perhatian generasi muda tanpa menghilangkan nuansa tradisional angkringan. Menambahkan konsep estetika, seperti dekorasi tematik atau musik live akustik, juga dapat meningkatkan daya tarik. Pelanggan tidak hanya datang untuk makan, tetapi juga menikmati suasana yang nyaman dan berbeda.
     
  7. Mengelola Keuangan dengan Cermat
    Pengelolaan keuangan yang baik menjadi dasar keberhasilan usaha. Catat semua transaksi secara rinci, mulai dari pemasukan harian hingga pengeluaran untuk bahan baku. Gunakan aplikasi kasir yang ramah UMKM dan lengkap agar mempermudah pemantauan arus kas. Selain itu, tetapkan target harian atau bulanan untuk mengevaluasi kinerja bisnis. Jika ada penurunan penjualan, analisis penyebabnya dan temukan solusinya secepat mungkin. Perencanaan keuangan yang matang akan membantu usaha tetap stabil. 
     

Tantangan dan Cara Mengatasinya

Setiap bisnis memiliki tantangan, begitu pula dengan bisnis angkringan. Tantangan-tantangan ini dapat memengaruhi kelancaran usaha jika tidak dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi serta solusi praktis untuk mengatasinya: 

  1. Persaingan yang Ketat
    Jumlah angkringan yang semakin banyak membuat persaingan semakin ketat, terutama di area strategis. Agar tetap kompetitif, tawarkan nilai tambah yang membuat angkringan berbeda dari pesaing. Misalnya, tambahkan menu eksklusif atau sediakan layanan pesan antar untuk menarik pelanggan yang sibuk.  Promosi juga dapat menjadi solusi efektif. Gunakan sosial media untuk memperluas jangkauan pasar dan tingkatkan interaksi dengan pelanggan.
     
  2. Ketergantungan pada Cuaca
    Cuaca buruk, seperti hujan deras, sering kali menjadi kendala dalam bisnis angkringan. Jumlah pelanggan cenderung menurun karena mereka enggan keluar rumah. Solusi praktisnya adalah dengan menyediakan tenda tambahan. Selain itu, pertimbangkan bekerja sama dengan layanan ojek online agar pelanggan tetap bisa menikmati menu angkringan tanpa harus keluar rumah. Saat musim hujan, tambahkan menu hangat yang relevan di cuaca dingin seperti wedang jahe atau sop untuk meningkatkan penjualan.
     
  3. Keterbatasan Modal untuk Inovasi
    Inovasi membutuhkan biaya, sementara modal usaha sering kali terbatas, terutama bagi pemula. Untuk mengatasi kendala ini, fokuslah pada inovasi sederhana yang tidak memerlukan biaya besar. Misalnya, mengganti kemasan dengan desain yang menarik atau menambahkan layanan tambahan seperti paket hemat untuk pelanggan kelompok. 
     
  4. Kualitas Bahan Baku yang Tidak Konsisten
    Ketersediaan bahan baku yang segar dan berkualitas dapat menjadi tantangan, terutama jika pemasok tidak konsisten. Untuk mengatasi masalah ini, carilah beberapa pemasok alternatif agar bisnis tidak bergantung pada satu sumber saja. Selain itu, buat kesepakatan dengan pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku. Catat bahan baku yang sering habis dan rencanakan pembelian secara rutin agar tidak ada kekurangan yang mengganggu operasional bisnis. 

 

Dalam menjalankan bisnis angkringan, konsistensi dan kreativitas menjadi kunci utama untuk membangun pelanggan setia dan meraih keberhasilan jangka panjang. Selain itu, penting untuk tetap terbuka terhadap perubahan dan siap berinovasi agar bisnis tetap relevan di pasar yang dinamis. Pendekatan yang tepat dapat menjadikan angkringan  bukan hanya sekadar usaha kuliner, tetapi juga dapat menjadi tempat berkumpul yang penuh kehangatan. Penjual juga dapat membangun ikatan erat dengan pelanggan. Maka dari itu, meski tantangan yang dihadapi bisa saja datang, kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi akan membawa bisnis angkringan menuju kesuksesan yang berkelanjutan. 

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Tips Bisnis

Apakah Bisnismu Sehat? Cek Tanda-Tandanya Sekarang!

Di tengah dinamika dunia bisnis yang semakin kompleks, menjaga kesehatan bisnis dan keuangannya menjadi suatu usaha yang semakin krusial. Sebuah bisnis dapat dikatakan sehat bukan hanya dari besarnya keuntungan yang diperoleh, tetapi juga dari bagaim...
gania
5 min

Tips Bisnis

Trik Menghilangkan Mata Uang dalam Menu yang Bisa Bikin Penjualan Melonjak Drastis

Meningkatkan penjualan adalah tantangan yang selalu dihadapi oleh para pebisnis di berbagai sektor, terutama dalam industri kuliner dan ritel. Berkembangnya era digital, memunculkan banyak strategi pemasaran kekinian untuk menggaet konsumen melalui b...
gania
5 min

Inspirasi Activity

Panduan Lengkap Persiapan Bisnis Laundry: Apa Saja yang Harus Disiapkan?

Gaya hidup yang semakin sibuk membuat banyak orang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka sendiri, sehingga jasa laundry menjadi solusi praktis. Bisnis laundry menjadi salah satu usaha yang menjanjikan di tengah meningkatnya kebutuhan masy...
gania
5 min