Rahasia di Balik Jenis Engagement Sosial Media yang Wajib Diketahui untuk Memaksimalkan Pemasaran Bisnis!

Tips Bisnis

| Tue, 05 November 2024, 11:33
Tips Bisnis
gania
5 min

Dalam dunia pemasaran digital saat ini, penggunaan sosial media telah menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai audiens yang lebih luas. Namun, sekadar memiliki akun sosial media saja tidak cukup untuk mendongkrak kesuksesan bisnis. Keberhasilan strategi pemasaran di platform-platform tersebut sangat bergantung pada seberapa baik bisnis dapat berinteraksi dengan audiens atau biasa dikenal dengan istilah engagement. Maka dari itu, penting bagi pemasar bisnis untuk memahami pengertian hingga cara mengukur dan meningkatkan engagement, sehingga bisnis dapat semakin memaksimalkan strategi pemasarannya di pasar digital yang dinamis. 

 

Pengertian Engagement 

Engagement di media sosial mengacu pada interaksi yang terjadi antara pengguna dengan konten yang diposting oleh suatu merek atau individu. Interaksi mencakup tingginya likes, komentar, shares, retweets, dan lainnya yang menunjukkan bahwa konten yang disajikan telah menarik perhatian audiens serta membangun rasa ketertarikan atau rasa ingin tahu mereka. 

Engagement bukan hanya sekadar angka, tetapi lebih kepada membangun hubungan yang saling menguntungkan antara bisnis dan audiens. Dalam konteks pemasaran, tingkat engagement yang tinggi sering kali berbanding lurus dengan kesuksesan kampanye pemasaran, loyalitas pelanggan, dan bahkan peningkatan penjualan. Oleh karena itu, memahami dan memanfaatkan jenis-jenis engagement di media sosial sangatlah penting. 

 

Jenis Engagement Media Sosial 

Berbagai jenis engagement di media sosial dapat dikategorikan berdasarkan bentuk interaksi yang terjadi. Berikut adalah beberapa jenis engagement yang perlu diperhatikan: 

  1. Likes 
    Likes merupakan bentuk engagement yang paling dasar. Ketika pengguna memberikan “like” pada sebuah postingan, interaksi ini menandakan bahwa mereka menyukai atau setuju dengan konten yang diposting. Meskipun likes dapat meningkatkan visibilitas postingan, mereka tidak selalu mencerminkan keterlibatan yang dalam. 
     
  2. Komentar
    Komentar adalah bentuk interaksi yang lebih mendalam. Ketika pengguna berkomentar, mereka tidak hanya mengekspresikan pendapat, tetapi juga berinteraksi langsung dengan merek atau pengguna lain. Interaksi ini merupakan kesempatan untuk membangun diskusi yang lebih berarti dan menciptakan koneksi yang lebih kuat. 
     
  3. Shares
    Shares adalah salah satu jenis engagement yang paling diinginkan karena dapat meningkatkan eksposur merek secara signifikan. Ketika pengguna membagikan konten, terdapat kemungkinan bahwa mereka merasa konten tersebut berharga sehingga mereka ingin membagikannya dengan orang lain. Shares dapat memperluas jangkauan konten dan menarik audiens baru. 
     
  4. Saves
    Beberapa platform, seperti Instagram, memungkinkan pengguna untuk menyimpan postingan untuk dilihat di kemudian hari. Ketika pengguna menyimpan sebuah postingan, dapat disimpulkan bahwa pengguna menganggap konten tersebut cukup menarik atau bahkan penting untuk dilihat lagi di kemudian hari. 
     
  5. Tagging dan Mentioning
    Tagging dan mentioning atau menyebut pengguna lain dalam postingan dapat secara langsung maupun tidak langsung menaikkan keterlibatan interaksi dengan lebih banyak pengguna. Interaksi ini dapat membuat pengguna merasa dihargai dan mendorong mereka untuk berinteraksi lebih lanjut dengan konten. 
     
  6. Keterlibatan dalam Stories
    Fitur stories di berbagai platform, seperti Instagram dan Facebook, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten secara lebih real-time. Polls, questions, dan quizzes dalam stories adalah cara yang baik untuk mendorong keterlibatan langsung sehingga pengguna dapat merasa bahwa pendapat dan keberadaan mereka dibutuhkan dan dihargai.
     
  7. Retweets 
    Di platform seperti Twitter, retweeting memungkinkan pengguna untuk membagikan tweet dari pengguna lain kepada pengikut mereka. Interaksi jenis ini merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menyebarkan pesan dengan cepat dan menjangkau audiens  yang lebih besar. 
     

Cara Mengukur Engagement Media Sosial

Mengukur engagement media sosial penting untuk mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran yang diterapkan. Beberapa metrik yang umum digunakan untuk mengukur engagement antara lain: 

  1. Engagement Rate
    Engagement rate adalah metrik yang menghitung total interaksi (likes, komentar, shares, dll) dibandingkan dengan jumlah pengikut atau tampilan konten. Rumus sederhana untuk menghitung engagement rate adalah: 


    Misalnya, jika sebuah postingan mendapatkan 500 interaksi dari total 10,000 pengikut, maka:
  2. Reach and Impressions 
    Reach mengacu pada jumlah pengguna unik yang melihat konten, sementara impressions adalah jumlah total tampilan konten, termasuk tampilan berulang oleh pengguna yang sama. Metrik ini membantu memahami seberapa luas konten menjangkau audiens. Tidak ada rumus spesifik untuk reach dan impressions karena data biasanya berupa angka mentah yang telah disediakan oleh platform media sosial. 
     
  3. Click-Through Rate (CTR)
    Metrik ini menghitung persentase pengguna yang mengklik tautan dalam postingan dibandingkan dengan jumlah pengguna yang melihat postingan tersebut. CTR membantu memahami seberapa efektif konten dalam menarik perhatian audiens menuju halaman atau tautan tertentu. Rumus CTR adalah: 

    Contoh, jika sebuah postingan dilihat oleh 1,000 orang dan mendapatkan 50 klik: 

     
  4. Conversion Rate
    Conversion rate merupakan cara untuk mengukur berapa banyak pengguna yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mendaftar setelah berinteraksi dengan konten sosial media. Metrik ini sangat penting untuk mengetahui berapa persen efisiensi konten dalam mengarahkan audiens ke tindakan nyata. Berikut rumus untuk menghitung conversion rate: 

    Sebagai contoh, jika 200 pengguna mengklik tautan dalam postingan dan 20 dari mereka melakukan pembelian:
     
  5. Sentiment Analysis
    Sentiment analysis tidak memiliki rumus yang perhitungan tetap. Analisis ini biasanya dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak atau algoritma yang menilai kata-kata dalam komentar atau interaksi untuk menentukan sentimen positif, negatif, atau netral. Sentiment analysis membantu memberikan wawasan tentang persepsi dan respon audiens terhadap konten atau merek. 

 

Cara Mendapatkan Engagement 

Setelah memahami jenis dan metrik, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara untuk mendapatkan engagement yang lebih tinggi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan: 

  1. Kualitas Konten
    Konten yang berkualitas tinggi dan fondasi dari setiap strategi engagement yang sukses. Pastikan konten yang dibuat menarik, informatif, dan relevan dengan audiens target. Gunakan elemen visual yang menarik seperti gambar, infografis, atau video pendek untuk meningkatkan daya tarik konten. Berinvestasi dalam desain konten yang menarik akan memberikan hasil yang lebih baik dalam hal interaksi. 
     
  2. Pemanfaatan Hashtags
    Hashtags adalah alat yang sangat berguna untuk meningkatkan jangkauan konten di media sosial. Menggunakan hashtag yang relevan dan populer dalam niche bisnis akan menaikkan visibilitas konten. Namun, penting untuk tidak menggunakan terlalu banyak hashtag yang dapat menyebabkan konten dideteksi sebagai spam. Sebaiknya gunakan antara 5 hingga 10 hashtag yang spesifik dan relevan. 
     
  3. Posting Secara Konsisten
    Memposting secara konsisten adalah cara yang efektif untuk menjaga audiens tetap terhubung dengan merek. Buatlah jadwal posting yang teratur, baik harian, mingguan, atau sesuai dengan pola perilaku audiens. Konsistensi dapat mendongkrak audiens untuk lebih mengingat merek dan lebih sering berinteraksi dengan konten. Selain itu, gunakan alat manajemen media sosial untuk merencanakan dan menjadwalkan posting, sehingga tidak ada konten yang terlewat.
     
  4. Mengajak Audiens Berinteraksi
    Keterlibatan audiens dalam diskusi adalah cara yang efektif untuk meningkatkan engagement. Pemasar dapat mengajukan pertanyaan terbuka, meminta pendapat audiens tentang produk atau layanan, atau mendorong mereka untuk berbagi pengalaman terkait topik yang dibahas. Misalnya, jika bisnis bergerak di bidang kuliner, ajukan pertanyaan seputar bidang merek, seperti kuliner, kecantikan, kesehatan, dan lain-lain yang memungkinkan engagement naik. 
     
  5. Mengadakan Kontes atau Giveaway
    Kontes dan giveaway adalah cara yang sangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan engagement. Pemberian insentif, seperti produk gratis atau voucher diskon, akan mendorong audiens untuk berinteraksi lebih banyak. Pastikan untuk menetapkan aturan yang jelas, seperti dengan menyebut teman mereka atau membagikan postingan giveaway, sehingga tidak hanya engagement saja yang meningkat, tetapi juga memperluas jangkauan merek. 
     
  6. Menawarkan Nilai Tambah
    Buatlah konten yang menawarkan nilai tambah bagi audiens, seperti tips, tutorial, atau informasi yang berguna. Konten yang bermanfaat cenderung lebih sering dibagikan dan direspon positif. Misalnya, jika bisnis adalah penyedia layanan kebugaran, pemasar dapat berbagi panduan latihan atau resep sehat yang mudah dibuat. Nilai lebih ini lah yang akan memotivasi audiens untuk berinteraksi dengan konten. 
     

Cara Meningkatkan Engagement 

Setelah mendapatkan engagement, penting untuk terus meningkatkan interaksi ini. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan engagement di media sosial:

  1. Interaksi dengan Audiens
    Tanggapi komentar dan pesan dari audiens secara cepat dan personal. Ketika audiens merasa didengar dan dihargai, mereka cenderung lebih sering berinteraksi. Luangkan waktu untuk berinteraksi seperti berterima kasih kepada pengguna yang memberikan komentar positif dan tanggapi dengan pertanyaan yang lebih dalam untuk komentar yang lebih kritis. Tidak hanya hubungan yang lebih baik yang akan tercipta, tetapi loyalitas pelanggan juga akan meningkat. 
     
  2. Menciptakan Konten Berbasis Cerita
    Konten berbasis cerita dapat sangat efektif dalam menarik perhatian audiens karena terlihat lebih relatable dan mudah diingat. Cerita yang menyentuh emosi atau memiliki nilai moral dapat membangkitkan ketertarikan dan memicu interaksi. Gunakan format storytelling untuk menyampaikan nilai-nilai merek, pengalaman pelanggan, atau perjalanan bisnis. 
     
  3. Menggunakan Video dan Konten Interaktif
    Konten video, seperti live streaming atau video pendek, memiliki kemampuan untuk menarik perhatian lebih besar dibandingkan dengan gambar statis. Video ini memungkinkan untuk menyampaikan pesan secara lebih dinamis dan menarik. Selain itu, konten interaktif seperti kuis, polling, atau tantangan dapat mendorong partisipasi lebih banyak dari audiens. 
     
  4. Mengoptimalkan Waktu Posting
    Waktu posting sangat berpengaruh terhadap tingkat engagement. Menggunakan analitik untuk memahami kapan audiens paling aktif menggunakan media sosial dapat membantu menentukan waktu terbaik untuk memposting konten. Waktu yang tepat dalam memposting konten dapat meningkatkan respon audiens secara signifikan. Selain itu, memanfaatkan fitur seperti stories yang bersifat sementara dapat menjadi strategi untuk menarik perhatian audiens saat mereka sedang online. 
     
  5. Beradaptasi dengan Tren
    Ikuti tren terbaru di media sosial dan sesuaikan konten dengan tren tersebut. Mengikuti perkembangan seperti tantangan viral atau meme dapat membuat merek terlihat lebih relevan dan up-to-date. Selain itu, membuat konten yang berhubungan dengan acara atau momen tertentu (seperti hari besar, perayaan, atau event nasional) dapat meningkatkan keterlibatan, karena audiens lebih mungkin berinteraksi dengan konten yang mereka anggap relevan dengan situasi saat itu. 
     
  6. Mengadakan Live Q&A atau Webinar
    Mengadakan sesi tanya jawab langsung (Q&A) atau webinar dapat menciptakan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi secara real-time. Sesi ini memberi audiens kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan feedback, sehingga membuat mereka lebih terlibat dengan merek. Promosikan sesi ini di platform media sosial dan dorong audiens untuk berpartisipasi. 
     
  7. Memanfaatkan User-Generated Content (UGC)
    Dorong audiens untuk membagikan konten yang berkaitan dengan merek, seperti foto produk, testimoni, atau cerita pengguna. UGC tidak hanya menciptakan rasa komunitas, tetapi juga memberikan bukti sosial yang kuat. Menampilkan konten buatan pengguna di platform dapat meningkatkan engagement dan memberikan penghargaan kepada audiens yang aktif berpartisipasi. 

 

Era digital sekarang ini telah memberi kesempatan bagi pengguna media sosial untuk memanfaatkan potensi tiap fiturnya secara maksimal yang mana dapat menjadi langkah cerdas untuk mencapai kesuksesan dalam pemasaran bisnis. Engagement di media sosial adalah kunci untuk memaksimalkan strategi pemasaran bisnis. Memahami berbagai jenis engagement dan cara mengukurnya sangat penting untuk mengetahui efektivitas kampanye yang dilakukan. Penerapan strategi yang tepat untuk mendapatkan serta meningkatkan engagement dapat mendorong bisnis untuk menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan audiens, meningkatkan loyalitas, dan pada akhirnya, meningkatkan penjualan. 

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Tips Bisnis

Tips InstaStory untuk Menaikkan Untung Bisnis Berkali Lipat

Instagram Story atau InstaStory kini berkembang menjadi salah satu fitur paling efektif di media sosial untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan brand awareness. Konsep kontennya yang singkat dan mudah diakses menawarkan kelebihan dalam menciptak...
gania
5 min

Tips Bisnis

Rahasia di Balik Jenis Engagement Sosial Media yang Wajib Diketahui untuk Memaksimalkan Pemasaran Bisnis!

Dalam dunia pemasaran digital saat ini, penggunaan sosial media telah menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai audiens yang lebih luas. Namun, sekadar memiliki akun sosial media saja tidak cukup untuk mendongkrak kesuksesan bisnis. Keberhasil...
gania
5 min

Tips Bisnis

Memahami Open Bill, Closed Bill, dan Split Bill: Apa Bedanya?

Dalam pengelolaan transaksi di bisnis perhotelan, restoran, dan kafe, ada berbagai metode penanganan tagihan yang dapat memengaruhi pengalaman pelanggan serta operasional bisnis. Di antara metode yang sering digunakan adalah open bill, closed bi...
gania
5 min