Variable Costing untuk Pebisnis Baru: Pengertian, Tujuan, Kelebihan, dan Cara Kerjanya

Tips Bisnis

| Tue, 18 November 2025, 12:59
Tips Bisnis
gania
5 min

Pemahaman mengenai struktur biaya sejak awal memulai usaha menjadi fondasi penting agar pebisnis baru dapat mengelola operasional secara lebih terarah. Metode variable costing hadir untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai perubahan biaya mengikuti aktivitas produksi atau penjualan. Relevansinya pun cukup tinggi bagi UMKM karena mayoritas usaha skala kecil membutuhkan proses pengendalian biaya yang efisien dan mudah dipahami tanpa rumus-rumus akuntansi yang terlalu kompleks. 
 

Pengertian Variable Costing

Variable costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memasukkan biaya variabel ke dalam perhitungan harga pokok produksi agar analisis lebih fokus pada hubungan antara volume penjualan dan biaya yang berubah secara langsung. Biaya variabel meliputi komponen yang berubah mengikuti jumlah output, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya operasional variabel lain yang bergerak mengikuti tingkat aktivitas. Komponen-komponen ini dianggap mencerminkan beban yang benar-benar timbul akibat proses produksi, sehingga hasil akhirnya dianggap lebih relevan untuk analisis keputusan jangka pendek.

Dibandingkan dengan full costing yang memasukkan biaya tetap ke dalam harga pokok produksi, variable costing menempatkannya sebagai beban periodik sehingga informasi laba yang dihasilkan berbeda. Metode variable costing sangat tepat diterapkan ketika bisnis sedang dalam tahap analisis penentuan harga, pengendalian pengeluaran operasional, atau evaluasi profitabilitas setiap produk. Kondisi pasar yang fluktuatif juga sering menuntut struktur perhitungan yang lebih fleksibel, sehingga variable costing menjadi pilihan yang lebih sesuai bagi pebisnis yang ingin respons yang cepat terhadap perubahan permintaan.
 

Tujuan Variable Costing bagi Pebisnis Baru

  1. Menentukan Harga Jual Secara Tepat
    Harga jual dapat ditetapkan berdasarkan variabel biaya yang benar-benar terlibat dalam produksi. Proses ini membuat strategi harga menjadi lebih realistis, terutama bagi pebisnis baru yang belum memiliki modal besar untuk menanggung risiko kesalahan perhitungan harga.
     
  2. Mengontrol Pengeluaran Operasional
    Pengeluaran operasional dapat lebih mudah dikendalikan karena struktur variable costing memisahkan biaya berdasarkan sifatnya. Proses ini membantu pemilik usaha memetakan pengeluaran mana yang harus tetap dijaga serta pengeluaran yang memiliki fleksibilitas untuk diatur ulang.
     
  3. Mempermudah Analisis Break Event Point
    Analisis Break Even Point penting bagi pebisnis baru agar dapat memahami kapan bisnis mulai menghasilkan keuntungan. Perhitungannya menjadi lebih sederhana dengan metode variable costing karena komponen biaya yang dihitung hanya berasal dari biaya yang benar-benar berubah mengikuti produksi. 
     
  4. Mengukur Profitabilitas Produk
    Proses variable costing memungkinkan bisnis untuk fokus pada produk yang memberikan hasil paling optimal karena setiap produk dapat dianalisis berdasarkan kontribusi riil terhadap pendapatan. 
     
  5. Mendukung Pengambilan Keputusan Jangka Pendek 
    Ketika bisnis harus menentukan strategi dalam waktu cepat, variable costing dapat memberikan gambaran yang lebih ringkas dan mudah dipahami seperti promosi, diskon, atau evaluasi penjualan.
     

Kelebihan Menggunakan Variable Costing

  1. Perhitungan Biaya Lebih Transparan
    Transparansi biaya menjadi nilai utama karena metode ini menunjukkan perubahan biaya seiring pergerakan volume produksi. Pemilik usaha dapat langsung melihat komponen mana yang benar-benar memengaruhi biaya dan mana yang tidak memiliki dampak besar.
     
  2. Mempermudah Pengendalian Pengeluaran
    Pengeluaran operasional dapat dipantau lebih presisi karena biaya variabel selalu mengikuti aktivitas produksi. Proses ini memudahkan evaluasi efisiensi, terutama saat meninjau penggunaan bahan baku atau tenaga kerja agar pemborosan dapat ditekan lebih cepat.
     
  3. Analisis Laba Lebih Akurat
    Margin kontribusi setiap produk terlihat lebih jelas sehingga pemilik usaha dapat menilai apakah suatu produk layak diteruskan atau perlu dikaji ulang dan mendukung keputusan strategis terkait profitabilitas jangka pendek.
     
  4. Mendukung Strategi Harga yang Fleksibel
    Biaya variabel berguna untuk memudahkan proses penyesuaian harga ketika kondisi pasar berubah. Pemilik usaha dapat menetapkan harga minimum yang tetap menghasilkan margin tanpa harus bergantung pada biaya tetap yang tidak relevan untuk keputusan jangka pendek.
     
  5. Membantu Evaluasi Produktivitas Produk
    Kontribusi setiap produk terhadap keuntungan dapat terlihat lebih objektif. Pemilik usaha dapat menentukan prioritas produksi dan fokus pada produk yang memberikan margin terbaik, sehingga arah pengembangan bisnis menjadi lebih jelas.
     

Kekurangan Variable Costing

  1. Tidak Mencerminkan Total Biaya Secara Menyeluruh
    Keputusan jangka panjang berisiko kurang tepat karena biaya tetap tidak dihitung dalam biaya per unit, membuat informasi biaya menjadi tidak sepenuhnya lengkap. Masalah ini dapat diatasi melalui laporan tambahan yang memasukkan biaya tetap agar gambaran total biaya tetap terlihat.
     
  2. Kurang Tepat untuk Analisis Keberlanjutan Skala Besar
    Saat usaha tumbuh, variable costing kurang ideal untuk keputusan investasi jangka panjang karena tidak mengaitkan biaya tetap dengan produk. Pebisnis dapat mengatasinya dengan mengombinasikan analisis full costing saat menyusun rencana ekspansi.
     
  3. Berpotensi Menyebabkan Salah Persepsi Profitabilitas
    Tidak dihitungnya biaya tetap per unit dapat membuat biaya produksi terlihat lebih rendah dari kenyataan dan memicu penetapan harga yang keliru. Cara mengatasinya adalah tetap memasukkan biaya tetap dalam perhitungan harga akhir meskipun analisis internal memakai margin kontribusi.
     
  4. Kurang Cocok untuk Bisnis dengan Biaya Tetap Dominan
    Bisnis berbasis biaya tetap besar berpotensi mendapatkan hasil analisis yang kurang akurat jika hanya memakai variable costing. Pendekatan hybrid yang memasukkan sebagian biaya tetap penting dapat membantu menjaga akurasi penilaian.
     
  5. Membutuhkan Pencatatan Biaya yang Lebih Teliti
    Pemisahan biaya variabel dan tetap membutuhkan kedisiplinan karena salah klasifikasi dapat mengacaukan analisis. Solusinya adalah menggunakan aplikasi akuntansi, membuat standar pencatatan yang jelas, dan melakukan evaluasi rutin.
     

Cara Kerja Variable Costing dan Bagaimana Mengelolanya

  1. Mengidentifikasi Biaya Variabel Tetap
    Proses awal penerapan metode ini dimulai dari pemisahan biaya berdasarkan sifatnya, biaya variabel dan biaya tetap, agar perhitungan dapat berjalan lebih akurat. Pencatatan terstruktur setiap pengeluaran menjadi kunci agar pemisahan tidak tumpang tindih dan menghindari kesalahan alokasi biaya.
     
  2. Menghitung Biaya Produksi Berdasarkan Volume
    Setiap unit yang diproduksi akan mengonsumsi bahan baku dan tenaga kerja secara proporsional sehingga biaya produksi dapat dihitung berdasarkan jumlah produk yang dibuat. Pencatatan yang rapi membantu pebisnis menilai apakah volume produksi sudah sejalan dengan biaya yang dikeluarkan dan memastikan efisiensi sumber daya agar tidak boros.
     
  3. Menentukan Margin Kontribusi
    Evaluasi margin secara berkala dapat membantu pemilik usaha mendeteksi perubahan pola biaya yang perlu diantisipasi. Margin kontribusi dihitung berdasarkan selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit, menunjukkan seberapa besar kontribusi produk terhadap penutup biaya tetap dan laba. 
     
  4. Menganalisis Laba Berdasarkan Penjualan
    Pola penjualan perlu diamati secara berkelanjutan agar pemilik usaha dapat mengantisipasi penurunan maupun peningkatan permintaan. Analisis laba bersih yang berasal dari total margin kontribusi setelah dikurangi biaya tetap akan menunjukkan apakah penjualan sudah cukup kuat untuk menutup biaya operasional periodik.
     
  5. Menggunakan Data untuk Evaluasi Produk
    Data variable costing dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi performa tiap produk agar memudahkan pemilik usaha menentukan produk mana yang harus ditingkatkan, dikembangkan, atau bahkan dihentikan. Pemanfaatan software akuntansi atau aplikasi kasir sangat membantu karena semua transaksi dapat tercatat otomatis sehingga perhitungan menjadi lebih cepat dan akurat.

 

Variable costing memberikan cara pandang yang lebih praktis bagi pebisnis baru untuk memahami struktur biaya dan alur keuntungan, memberi ruang untuk berkembang lebih efisien serta responsif. Pemahaman tentang hubungan antara biaya variabel, volume penjualan, dan laba memberikan dasar yang kuat untuk menyusun strategi harga, evaluasi produk, maupun pengambilan keputusan jangka pendek. Proses penerapan metode ini menjadi lebih efektif ketika dilakukan secara konsisten dengan evaluasi berkala sehingga bisnis dapat terus melangkah secara lebih terarah dan adaptif.

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Inspirasi Activity

Mengapa Ketoko.co.id adalah Pilihan Terbaik untuk Solusi Aplikasi Kasir Online Anda

Kemajuan teknologi telah menjadi landasan utama yang mengubah sistem operasional bisnis di era modern. Perkembangan teknologi yang semakin cepat telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Tidak hanya sebagai ala...
gania
5 min

Tips Bisnis

Cara Memulai Bisnis Lewat Digital Marketing

Pemanfaatan digital marketing bukanlah sekadar respons terhadap kemajuan teknologi yang terus berkembang, tetapi juga merupakan langkah strategis yang sangat relevan dalam memasarkan bisnis di era ini. Digital marketing saat ini merupakan cara t...
gania
5 min

Tips Bisnis

Mengenal Sistem Point of Sales: Mengapa Harus Point of Sales?

Apa itu POS (Point of Sales)?Sesuai dengan namanya, Point of Sales (Titik Penjualan) adalah titik di mana proses transaksi jual-beli sebuah barang telah selesai. Pada Point of Sales, pedagang atau pemilik bisnis menghitung jumlah pembayaran, menjumla...
gania
5 min