Rahasia di Balik 4 Proses Akuntansi: Pebisnis Pemula Wajib Tahu!

Tips Bisnis

| Tue, 08 October 2024, 11:54
Tips Bisnis
gania
5 min

Akuntansi, dengan segala proses dan terminologi yang digunakan, sering kali dianggap sebagai suatu bidang yang rumit dan hanya bisa dipahami oleh mereka yang mendalami ilmu keuangan. Namun, kenyataannya, proses akuntansi merupakan rangkaian kegiatan yang dapat dimengerti jika kita memahami esensi dari tiap tahapnya. Artikel ini akan mengelaborasi lebih dalam mengenai empat proses akuntansi yang wajib diketahui banyak orang karena sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan keuangan sebuah bisnis. 

 

1. Pencatatan (recording)

Tahap pertama dalam proses akuntansi adalah pencatatan. Pada tahap ini, setiap transaksi bisnis dicatat dalam jurnal secara kronologis. Pencatatan transaksi adalah inti dari akuntansi, sehingga tahap ini sering kali disebut sebagai “tulang punggung” akuntansi. Setiap kali ada pemasukan atau pengeluaran, baik yang terjadi secara tunai maupun kredit, semuanya harus dicatat dengan benar dan detail. 

 

Setiap transaksi dicatat menggunakan sistem double-entry accounting, di mana setiap transaksi akan memengaruhi dua akun yang berbeda, satu dalam debit dan satu lagi dalam kredit. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban. Pencatatan transaksi umumnya dilakukan dalam jurnal umum atau jurnal khusus, tergantung pada jenis transaksinya. Misalnya, penjualan tunai akan dicatat dalam jurnal penjualan, sementara pembayaran gaji karyawan akan dicatat dalam jurnal pengeluaran. 

 

Pencatatan yang akurat sangat penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan pada tahap akhir adalah benar. Kesalahan dalam pencatatan, seperti lupa mencatat transaksi atau salah dalam memasukkan nominal, dapat berakibat fatal bagi sebuah bisnis. Contohnya, jika ada pemasukan yang terlewat untuk dicatat, maka keuntungan yang tercermin di laporan laba rugi akan lebih kecil dari yang sebenarnnya, sehingga bisa memengaruhi keputusan bisnis. 

 

2. Penggolongan (classifying)

Setelah semua transaksi dicatat dalam jurnal, langkah berikutnya adalah melakukan penggolongan. Proses ini mencakup pengelompokan transaksi berdasarkan akun-akun tertentu dalam buku besar. Buku besar (ledger) adalah kumpulan dari akun-akun yang digunakan untuk mengelompokkan transaksi keuangan berdasarkan jenisnya. Misalnya, semua transaksi yang berkaitan dengan kas akan dimasukkan ke dalam akun kas, sementara transaksi terkait penjualan akan dicatat dalam akun penjualan. 

 

Penggolongan ini sangat penting karena memungkinkan bisnis untuk mengetahui jumlah transaksi yang terjadi pada suatu akun dalam satu periode akuntansi. Penggolongan yang baik juga memudahkan dalam melakukan rekonsiliasi, atau proses mencocokkan data antara buku besar dengan catatan lainnya, seperti rekening bank atau laporan penjualan. 

 

Selain itu, pada tahap ini, informasi keuangan yang sebelumnya tersebar dalam jurnal akan disusun sedemikian rupa untuk memudahkan dalam proses perangkuman dan analisis. Pada bisnis yang lebih besar, penggolongan sering kali melibatkan banyak akun yang dipecah lebih rinci lagi, misalnya akun persediaan dibagi menjadi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Semakin detail penggolongan, semakin mudah bagi perusahaan untuk memonitor kondisi finansial secara spesifik. 

 

3. Perangkuman (summarizing)

 

Setelah pencatatan dan penggolongan, tahap selanjutnya adalah perangkuman. Pada tahap ini, data yang telah dicatat dan digolongkan akan dirangkum untuk disusun menjadi laporan keuangan. Proses perangkuman mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Ketiga laporan ini adalah hasil akhir dari seluruh proses akuntansi yang sebelumnya dilakukan.

 

  • Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan ini berfungsi untuk menunjukkan apakah bisnis tersebut menghasilkan laba atau mengalami kerugian dalam satu periode tertentu. Semua pendapatan dan beban yang dicatat selama periode akuntansi akan dirangkum dalam laporan ini. Laporan laba rugi menjadi salah satu alat utama bagi manajemen untuk menilai kinerja perusahaan dalam hal  profitabilitas. 

  • Neraca (Balance Sheet)

Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, biasanya di akhir periode akuntansi. Neraca terdiri dari tiga komponen utama: aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Aset menunjukkan apa yang dimiliki oleh perusahaan, kewajiban menunjukkan apa yang menjadi utang dan ekuitas pemilik menunjukkan bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. 

  • Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Arus kas adalah salah satu indikator vital bagi kelangsungan hidup sebuah bisnis, terutama untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kewajibannya. Laporan ini merangkum semua penerimaan dan pengeluaran kas selama periode akuntansi. Laporan arus kas sangat penting karena memberikan informasi tentang seberapa besar kas yang dihasilkan oleh operasional bisnis dan bagaimana kas tersebut digunakan. 

 

Proses perangkuman membantu menyederhanakan data transaksi yang kompleks menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami oleh manajemen. Misalnya, dengan merangkum data menjadi laporan laba rugi, perusahaan bisa langsung melihat total pendapatan dan beban selama satu periode, sehingga dapat diketahui apakah target pendapatan sudah tercapai atau belum. 

 

4. Pelaporan (reporting)

 

Tahap terakhir dari proses akuntansi adalah pelaporan. Pelaporan merupakan penyajian informasi yang telah dirangkum ke dalam bentuk laporan resmi yang dapat disajikan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak internal yang membutuhkan laporan ini meliputi manajemen, sedangkan pihak eksternal bisa berupa investor, kreditur, pemerintah, dan pemegang saham. 

 

Pihak internal atau manajemen membutuhkan laporan keuangan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan strategis. Informasi keuangan yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk merencanakan strategi bisnis ke depan, seperti ekspansi, penambahan aset, atau pemangkasan biaya. 

Sementara itu, pihak eksternal seperti Investor membutuhkan informasi keuangan untuk menilai apakah perusahaan tersebut menguntungkan dan layak untuk investasi. Kreditur, seperti bank, memerlukan laporan keuangan untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar utang. Sementara itu, pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk tujuan perpajakan dan kepatuhan terhadap peraturan. 

 

Selain laporan utama seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, perusahaan juga bisa membuat laporan tambahan seperti laporan perubahan modal atau laporan biaya produksi untuk tujuan yang lebih spesifik. Penyajian yang baik dan transparan akan meningkatkan kepercayaan dari semua pihak yang berkepentingan.  Salah satu aspek penting dari pelaporan keuangan adalah analisis rasio keuangan, yang membantu dalam menilai likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas perusahaan. Misalnya, rasio likuiditas seperti rasio lancar (current ratio) dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 

 

 

Proses akuntansi bukanlah hal yang dirahasiakan lagi jika kita memahami setiap langkahnya secara detail. Empat proses utama, yaitu pencatatan, penggolongan, perangkuman, dan pelaporan, saling berkaitan satu sama lain dalam menghasilkan informasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan. 

 

Memahami keempat proses ini tidak hanya membantu dalam memahami bagaimana akuntansi bekerja, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih luas mengenai bagaimana menjaga keuangan bisnis tetap sehat dan transparan. Menguasai proses-proses akuntansi ini dapat membantu pemilik bisnis untuk memiliki kontrol lebih besar terhadap jalannya perusahaan dan memastikan bahwa setiap keputusan diambil berdasarkan data yang akurat.  Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan dan kompetisi, keuangan yang tertata dengan baik menjadi salah satu kunci utama kesuksesan.

gania

Penulis Blog Ketoko

Artikel Terbaru

Tips Bisnis

Mengenal Break Even Point (BEP) Agar Bisnis Makin On Point

Break Even Point (BEP) adalah salah satu aspek fundamental dalam manajemen keuangan yang wajib dipahami oleh para pengusaha, khususnya mereka yang baru saja memulai bisnis. BEP dapat membantu perusahaan dalam menentukan apakah suatu bisnis akan...
gania
5 min

Tips Bisnis

Rahasia di Balik 4 Proses Akuntansi: Pebisnis Pemula Wajib Tahu!

Akuntansi, dengan segala proses dan terminologi yang digunakan, sering kali dianggap sebagai suatu bidang yang rumit dan hanya bisa dipahami oleh mereka yang mendalami ilmu keuangan. Namun, kenyataannya, proses akuntansi merupakan rangkaian kegiatan...
gania
5 min

Tips Bisnis

Siap Jadi Jutawan? Ini 5 Strategi Ekspansi Bisnis yang Tidak Boleh Dilewatkan!

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, ekspansi adalah langkah penting untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan pendapatan. Namun, tanpa strategi yang tepat, upaya ekspansi dapat berakhir dengan kegagalan. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan lan...
gania
5 min